Advertisements

Header Ads

ALAM: Edukasi Hidup Tak Lekang Zaman

Penciptaan alam semesta oleh Tuhan beserta isinya tentu tidak asal jadi, pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil sebagai inspirasi dan motivasi hidup tak terkecuali alam sekitar kita. Sehingga dikatakan alam merupakan guru terbesar yang mengajarkan kita tentang kehidupan sebagai pelajaran yang tak terhingga.

Berikut beberapa konsep kehidupan yang bisa kita ambil dari alam sekitar:

Dengan air kita belajar tentang konsep ‘Mengikhlaskan’. Air selalu kita butuhkan tapi setelahnya akan terbuang. Air tidak pernah mengharapkan ungkapan terima kasih walaupun setelah kita gunakan ia akan terlempar kemana saja.

Dari air kita juga bisa belajar tentang ‘Kerendahan Hati’, apapun yang menghalanginya tak pernah ia rusak. Air akan mencari jalannya sendiri dan tetap menjadi diri sendiri. Ia tak pernah mengalir ke tempat tinggi, sebaliknya ia akan memenuhi dataran rendah agar terlihat sama dengan yang lebih tinggi.

Sederas dan sebesar apapun air mengalir, ia akan tetap menuju ke bawah. Hal ini mengajarkan bahwa sebanyak apapun harta yang kita genggam dan jabatan yang kita duduki, seharusnya kita semakin menunduk bukan makin mendongak.

Dari akar kita belajar bahwa tidak terlihat bukan berarti tidak memberi banyak manfaat. Akar tidak pernah menunjukkan dirinya bahwa dia yang memberi manfaat kepada Ranting dan Daun, inilah yang disebut dengan konsep 'Bersedekah'. Tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tau.

Akar memiliki skema jaringan endodermis dalam menyeleksi unsur hara yang boleh masuk ke dalam mekanisme suplai makanan bagi pohon. Artinya, akar hanya akan menyaring dan memasukan air dan nutrisi yang baik bagi kehidupannya. Inilah yang disebut dengan konsep carilah rezeki yang 'Baik dan Halal' bukan H3M (Halal, Haram, Hantam).

Dari burung kita belajar tentang 'Bersyukur' bahwa sejauh dan setinggi apapun terbang, ia tidak pernah melupakan daratan yang juga telah memberinya makan. Burung tidak pernah mengeluh dengan angin yang menerpanya, justru ia mengimbangi dengan kedua sayapnya.

Cobaan apapun yang kita hadapi, jangan mengeluh tapi imbangi dengan fikiran positif, hati lapang dan keyakinan bahwa badai pasti akan berlalu. Karena ketika fisik dan mental sudah seimbang, maka menjalani hidup ini akan sangat mudah.


Pribadi

Belajarlah seperti laba-laba. Walaupun rumah yang ia buat cukup lama sering hancur, tapi selalu membuatnya lebih kuat lagi, itulah konsep 'Bersabar'. Laba-laba tau bahwa akan ada angin yang akan selalu merusak rumahnya tapi ia tak lelah untuk membangunnya lagi. 

Laba-laba termasuk hewan yang berstempel berbahya, beracun bahkan menjijikan. Sehingga laba-laba sering diusir dan dirusak jaringnya. Tapi laba-laba tidak pernah peduli, ia akan membangun Kembali jaringnya yang dirusak. Dari sini kita belajar, bahwa hidup tak butuh validasi dari orang lain, tetaplah fokus untuk menghidupi diri tapa perlu peduli dengan orang yang membenci kita.

Belajarlah dengan padi, semakin berisi semakin merunduk dan tidak pernah minta pengakuan bahwa ia yang mampu memberi kehidupan untuk jutaan manusia. Itulah yang disebut dengan konsep 'Tawaddhu'. Semakin kita berilmu, maka seharusnya semakin merunduk dan rendah hati, bukan malah mencari popularitas dan mengakuan atas keilmuan yang dimiliki.

Itulah beberapa dari lingkungan sekitar kita yang bisa diambil pelajaran atas penciptaannya. Tentunya masih banyak lagi yang tidak mungkin penulis uraikan satu persatu dari seluruh isi alam ini karena keterbatasan keilmuan penulis. Tapi yang pasti segala hal yang ada di sekitar kita tidaklah sia-sia, hal ini Allah tegaskan dalam Al-Qur’an Surah Shad ayat 27:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا، ذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِ

Artinya: “Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.”

Allah menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi, dan makhluk apa saja yang berada di antaranya, tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat bagi manusia. (Tafsir Tahlili, quran.nu.or.id)

Begitu juga bumi dengan segala isinya, baik yang tampak di permukaan ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Semua itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya ini, pasti ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk dan taat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. (Tafsir Tahlili, quran.nu.or.id)

Wallahu A’lam bis Shawwab

----------------
Yusuf An-nasir, 23 September 2024

 

x

https://www.sangsantri.com/

Posting Komentar

0 Komentar